Cara Kerja Mesin Las Listrik yang Perlu Anda Tahu

Cara kerja mesin las listrik telah banyak dibahas di berbagai media. Pengelasan merupakan salah satu dari teknik menyambungkan logam yang dilakukan dengan cara sebagai berikut. Sebagian logam induk dicairkan, kemudian logam pengisi dimasukkan dengan tekanan atau tanpa menggunakan tekanan, dan dengan menggunakan logam penambah atau tanpa menggunakan logam penambah, sehingga menghasilkan sambungan yang efektif. 

macam macam las,pengertian kampuh las,jenis las listrik,menyambung memanaskan besi las,pengertian las listrik,jenis jenis sambungan las,las karbit,las smaw,
Teknik pengelasan dengan menggunakan las listrik amatlah luas, meliputi jembatan, perkapalan, bejana tekan, rangka baja, pipa pesat, serta pipa saluran, dsb. Selain untuk pembuatan, proses mengelas bisa pula dimanfaatkan untuk melakukan reparasi. Misalnya saja digunakan untuk mengisi lubang coran, membuat lapisan las yang terdapat pada perkakas, menebalkan bagian yang telah aus, dan berbagai macam bentuk reparasi yang lainnya. 

Melakukan pengelasan bukanlah tujuan yang diutamakan dari konstruksi, proses tersebut hanya sarana agar tercapai nilai ekonomi pembuatan konstruksi yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, rancangan pengelasan dan cara kerja pengelasan semestinya bisa menyesuaikan karakter dari las dengan fungsi konstruksi yang sedang dibangun serta manfaat yang diperoleh masyarakat disekitarnya. Prosedur dari pengelasan nampak sangat sederhana, akan tetapi sebenarnya terdapat berbagai potensi masalah yang wajib diatasi.

Las busur bertenaga listrik merupakan salah satu metode untuk menyambungkan logam dengan cara menggunakan nyala dari busur listrik, kemudian diarahkan pada permukaan logam yang perlu disambung. Bagian yang terpapar busur listrik akan mencair. Hal serupa juga terjadi pada elektroda penghasil busur listrik yang akan mencair di ujung-ujungnya serta merambat habis. Mesin las listrik modern mampu menghasilkan arus listrik yang cukup besar, akan tetapi tetap dengan tegangan yang dipastikan aman (sekitar 45 volt ke bawah). 

Mesin las modern tegangannya bisa diatur menurut kebutuhan. Mesin las secara umum memiliki tegangan sekitar 60 – 80 Volt sebelum busur nyala. Tegangan ini sering disebut juga tegangan terbuka atau tegangan pembakar. Apabila busur nyala terjadi (sedang mengelas), maka tegangan secara otomatis turun menjadi sekitar 20 – 40 Volt. Inilah yang disebut tegangan kerja. Tegangan kerja ini disesuaikan dengan menggunakan diameter elektroda.

Arus proses pengelasan ditentukan beberapa faktor, antara lain diameter elektroda, jenis elektroda, tebal bahan, dan juga posisi pengelasan. Pengaturan arus bisa dilakukan dengan cara memutar handel/knop. Arus proses pengelasan yang telah dipakai bisa dibaca pada bagian skala arus yang biasanya terdapat di mesin las. Terjadinya Busur listrik akan memicu timbulnya energi panas cukup tinggi, sehingga logam yang terkena akan mudah mencair. Anda dapat mengatur besaran arus listrik yang terhasilkan sesuai dengan kebutuhan, serta perlu memperhatikan type dan ukuran elektrodanya. Demikianlah informasi mengenai cara kerja mesin las listrik. Semoga pembahasan tadi memberikan manfaat untuk Anda.