Asal Usul Putri Duyung Menurut Islam dan Biologi

Asal Usul Putri Duyung / Putri duyung, sebuah mitologi ilmiah yang masih menjadi rahasia. Mahluk laut berfisik manusia setengah ikan ini dianggap ada oleh hampir seluruh penduduk bumi. Banyak wilayah di belahan dunia memiliki ceritanya masing-masing tentang sosok misterius satu ini. Penasaran apa saja cerita asal usul putri duyung tersebut? Bagaimana alam ilmiah menanggapi fenomena duyung di lautan? Seperti apa mitologi masyarakat Indonesia memandang keberadaan putri duyung? Mari simak ulasan kami berikut ini!

Asal Usul Putri Duyung

 sebuah mitologi ilmiah yang masih menjadi rahasia Asal Usul Putri Duyung Menurut Islam dan Biologi

1. Putri yang Dikutuk

Dari beberapa bukti sejarah, asal usul putri duyung pertama kali ditemukan dalam perkamen dan naskah-naskah tua budaya Assyria yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1.000 SM. Dalam sebuah catatan sejarah yang ditemukan para arkeolog di wilayah sekitar, diketahui bahwa masyarakat Assyria kala itu percaya jika putri duyung adalah putri raja yang dikutuk oleh alam karena membunuh suaminya sendiri. Ia menceburkan diri ke Laut tengah dan berubah wujud menjadi manusia setengah ikan. Ya, pinggang ke atas berwujud gadis cantik, sedang pinggang ke bawah berbentuk ikan.

Ia kemudian tinggal di laut dan sering mengganggu kapal-kapal yang lewat di atas tempat tinggalnya. Ia akan menenggelamkan dan membunuh semua awak kapal yang berlayar di lautnya sebagai balasan atas kutukan alam yang diberikan kepadanya.  

2. Duyung Si Pengawal Dewa Dewi Laut

Lain halnya dengan mitologi Assyiria, mitologi Yunani dan Romawi justru menganggap asal usul putri duyung tak lain adalah memang sengaja diciptakan dewa dan dewi laut seperti Poseidon, Neptune dan Triton. Mereka diciptakan untuk menjadi pengawal kerajaan dan menemani para dewa dan dewi dalam perjalanan mengelilingi laut.

Putri duyung dalam mitologi Yunani dan Romawi tidak terbatas pada perempuan. Mereka percaya jika duyung juga memiliki 2 jenis kelamin, perempuan dan laki laki sama seperti manusia. Mereka juga percaya para duyung pengawal kerajaan memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Duyung-duyung ini dianggap sebagai penjaga laut sehingga ia sering menenggelamkan  kapal-kapal dengan muatan dan orang-orang jahat.

3. Nelayan yang Dikutuk

Dalam kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya - Jepang, asal usul putri duyung dikaitkan dengan kisah seorang nelayan yang dikutuk karena ia melanggar janji.

Ia berjanji pada gurunya untuk tidak memakan makanan yang bersumber dari hewan, namun ia mengingkarinya. Ia justru membunuh banyak hewan untuk diambil dagingnya dan dimakan. Pada akhirnya pengingkaran itu membuatnya mengalami musibah. Wujudnya berubah menjadi sosok monster setengah ikan dan menghilang ditelan laut.

Seiring berjalan waktu, kepercayaan agama Shinto itu membuahkan sebuah hukum. Para pengikutnya dilarang untuk memakan segala makanan yang memiliki nyawa. Mereka percaya, pelanggaran terhadap hukum ini akan membuat mereka berubah menjad monster ikan. Ya, berubah jadi monster ikan. Bukan hanya omong kosong, bukti keampuhan hukum ini memang ada. Bukti yang bisa kita lihat hingga saat ini.

Bukti itu ada di sebuah Kuil Shinto di Fujinomiya. Di sana ada sebuah mummi duyung berusia 1.400 tahun. Tingginya 170 cm, setengah tubuhnya bersisik persis ekor ikan, kuku-kukunya panjang (sekitar 20 cm), berkepala besar, hanya punya sedikit rambut, hanya sejumput rambut yang tumbuh di depan kepala, mata dan mulutnya terbuka, persis seperti ditampilkan pada gambat mummi putri duyung di bawah ini. Mummi duyung yang kini menjadi satu-satunya yang ada di dunia.

4. Putri Duyung dari Belahan Dunia Lainnya

Selain ketiga mitos di atas, ternyata cerita asal usul putri duyung juga masih bisa ditemukan di belahan bumi lainnya. Misalnya di Eropa barat yang mengaitkan putri duyung dengan seorang gadis yang bunuh diri terjun ke dalam jurang di lautan, di Rusia Timur yang mengaitkan asal usul putri duyung dengan Rusalka –sesosok hantu wanita yang sering menakuti para pria di pesisir laut, di China yang mengaitkan putri duyung dengan cerita kerajaan laut, di Indonesia yang mengaitkannya dengan Jenglot dan masih banyak lagi.

Fakta tentang Putri Duyung menurut Kajian Ilmiah

Meskipun cerita asal usul dan bukti-bukti fosil banyak ditemukan diberbagai belahan dunia, hingga kini putri duyung masih tetap menjadi misteri. Mengenai benar atau tidaknya keberadaan manusia setengah ikan ini di laut dunia, hingga sekarang masih belum dapat dibuktikan, bahkan setelah para ahli biologi yang tergabung dalam WAB (World Association Biological) melakukan penelitian panjang.

Hasil penelitian yang menghabiskan dana hingga 3,2 juta US itu hanya membuahkan penemuan-penemuan hewan laut langka yang memang secara fisik memiliki kemiripan dengan ciri fisik putri duyung dalam mitologi dunia. Ya, sedikitnya ada 3 hewan tersebut. Dugong, Manatee, dan Sea cow, itulah namanya.
  1. Dugong adalah mamalia laut yang ditemukan di perairan dangkal pantai India hingga Australia. Warnanya coklat kelabu, tubuhnya panjang sekitar 2,7 meter, dan hidup hingga usia 70 tahun.
  2. Mantee adalah ikan sepanjang 2 meter dengan bentuk tubuh bagian atas mirip seperti wanita. Memiliki rambut panang dan hidup di perairan karibia hingga Amerika Selatan persis sama dengan Jenglot dalam bentuk raksasa.
  3. Sea Cow (Sapi Laut) adalah mamalia laut bertubuh besar dengan panjang 7,6 meter. Bentuknya seperti sapi hanya saja kaki belakangnya tidak ada. Bagian tubuh belakangnya sama seperti ikan pada umumnya, memiliki sirip dan bersisik.

Nah, itulah beberapa hal yang saya dapat ceritakan seputar asal usul putri duyung. Saya menulis cerita ini dengan banyak sekali sumber. Hargai karya saya dengan mencantumkan link artikel ini jika Anda mengcopynya. Salam

Previous
Next Post »