Peribahasa Kata Ajal, Ajar, Ajun, dan Ajung dan Artinya

- Pada postigan kali ini, kita akan bersama-sama mengenal peribahasa yang mengandung kata ajal, ajar, ajun, dan ajung. Langsung saja kita pahami bersama arti masing-masing peribahasa tersebut.

Ajal

Sebelum ajal berpantang mati 

Artinya bila ajal sudah  sampai tak dapat minta tangguh lagi (tidak dapat ditangguhkan atau ditunda). Bila ajal belum sampai waktunya meskipun bagaimanapun juga masih belum waktunya mati, maka tidak kan mati meskipun kondisinya sudah sangat sulit dan parah.



Peribahasa di atas menjelaskan tentang takdir. Bahwa manusia harus pasrah terhadap takdir yang diterima. Apalagi takdir tentang kematian dan ajal. Manusia hanya bisa mengusahakan tanpa bisa memastikan.

Contoh dan Arti Peribahasa


Ajar

Itik diajar berenang

Artinya tidak perlu mengajari orang yang sudah mengerti. Tidak perlu memberitahu orang yang sudah berpengalaman. Peribahasa yang sejenis ini juga berbunyi:

tak usahlah diajar anak buaya berenang ia sudah pandai. 

Ajun

Belum diajun sudah tertarung

Artinya, baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapat halangan. Masih berniat sudah mendapat rintangan.


Muda diajun kikir diperbuat

Artinya tentang orang yang mau bersuka-ria tetapi tidak mau mengeluarkan biaya sedikitpun. Maunya bersenang-senang tanpa mau mengeluarkan biaya. Berarti peribahasa ini menggambarkan orang yang maunya sendiri.

Kata ajun artinya maksud.

Ajung

Dari ajung turun ke sampan 

Artinya dari tempat yang besar dan terhormat turun ke tempat yang lebih kecil. Arti lainnya adalah turun pangkat ke yang lebih rendah. Ajung adalah nama lain perahu Cina. Jelas perahu ukurannya pasti lebih kecil daripada sampan.

Bak ajung berat sebelah

Arti peribahasa ini adalah orang yang bertingkah tidak adil. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa ajung adalah perahu, jika perahu tidak seimbang atau tidak adil maka akan membahayakan seluruh penumpang.

Begitu juga dengan perilaku tidak adil, bukan hanya merugikan korbannya tetapi juga merugikan orang yang berlaku tidak adil karena nanti pasti akan ditemukan keburukannya. Jika tidak ada balasan di dunia, pasti ada balasan di akhirat.

Cukup sekian penjelasan paribahasa kali ini. Silahkan klik label Peribahasa untuk mempelajari peribahasa lainnya.

Previous
Next Post »